26 May 2011

Blogger Nggak Cuma Ngeblog


“Tulislah hidupmu dengan sebuah tinta, ketika kau sudah melewati dunia ini dan terkubur dalam tumpukan tanah, tulisanmu akan tetap terkenang. Maka tulislah hidupmu”.

Berawal dari kebiasaan bercerita dengan nenek sewaktu kecil menjadi penyebab kenapa saya sangat menyukai dunia kepenulisan. Sejak kecil selalu ada cerita menjelang tidur dengan nenek saya atas apa yang sudah saya baca. Lambat laun aktifitas ini semakin menurun dikarenakan usia nenek yang semakin tua dan tak kuat untuk terus mendengarkan saya berceloteh sembari menghabiskan malam. Oleh karenanya saya mulai mencari alternatif lain untuk menceritakan apa-apa yang ada dalam fikiran saya. Pernah saya mencoba untuk tidak bercerita namun hasilnya membuat saya sering mondar mandir seperti orang yang linglung. Dan akhirnya Diary yang saya pilih untuk melampiaskan keinginan saya dalam bercerita.

Mempunyai Diary pertama kalinya merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi saya. Bagaimana tidak, bercerita dengan kertas dan bolpoint menjadi pengalaman yang “menakjubkan”. Berusaha “menghidupkan” si Diary dalam tiap tulisan saya adalah hal yang sangat menggemaskan. Intinya kau menjadi lebih terbuka untuk menguraikan siapa dirimu, berbeda tipis dengan saat kau menguraikan ceritamu dengan orang lain. Meskipun Diary tidak bisa marah, menangis dan tertawa saat menerima ceritamu, itu tidak jadi masalah. Yang terpenting disini kau belajar untuk jujur, menyelami dan mengenali siapa dirimu sebenarnya.

Aktifitas menulis Diary pun saya lakukan sampai akhir bangku perkuliahan. Setelah itu saya tidak menulis Diary lagi. Ditengah bangku perkuliahan saya mengenal istilah “Blog” setelah membaca beberapa artikel di kotak ajaib ini. Dari situ ketertarikan saya dimulai dan menciptakan akun baru di multiply. Awal-awal menulis saya mengalami kebingungan “Apa yang akan saya tulis?”. Namun lambat laun proses itu mengalir dengan sendirinya. Saya mulai membiasakan blog menjadi Diary online saya. Tak jarang pula saya menuliskan beberapa cerita dan puisi yang terlintas dalam benak saya.

Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk berpindah blog dan menetap di blogspot. Ketikahatipunbercerita.blogspot.com. Awal mula pembuatan blog ini sebenarnya untuk menampung semua cerita saya. Dan untuk mengasah jiwa saya. Karena bagi saya menulis adalah sebuah terapi jiwa. Dimana halaman demi halaman nya saya khususkan untuk cerita-cerita yang saya alami, yang saya lihat disekitar saya, yang saya inginkan, impian-impian yang masih menunggu waktu, dan harapan yang ingin diraih, dan salah satunya keinginan terpendam saya untuk  menjadi penulis. “Bukankah penulis harus mempunyai sebuah buku?” Argumen ini memang ada benarnya. Penulis diakui ketika dia sudah bisa membukukan tulisannya. Dan itupun impian yang sedari dulu saya pendam, dan lewat blog inilah saya memulainya. Mencoba mengasah kemampuan saya menjadi tukang perangkai kata.

Dunia blog tak hanya menjadi media bisu tanpa guna. Lewat blog pula saya banyak belajar, mengenal pribadi orang-orang yang tangguh, saling bertukar pendapat dan informasi mengenai sesuatu. Bagi saya blog ibarat latihan banyak memberi. Tanpa peduli siapa yang membaca tulisan kita, kita berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk pembaca lewat kata-kata yang kita susun. Blog juga bisa digunakan sebagai media bisnis, kita bisa memasarkan produk yang kita punya disini. Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari dunia blogging. Jadi kenapa kita tidak mengambil banyak manfaat dari sini? Blogger nggak Cuma ngeblog kan?



Ikut berpartisipasi di acara Blogger Return Kontes dengan tema : “Blogger Nggak Cuma Ngeblog” di blognya Anazkia yang disponsori oleh Denaihati


2 comments:

  1. Moga menng ya..tulisannya unik banget

    ReplyDelete
  2. Mencoba mengasah kemampuan saya menjadi tukang perangkai kata....
    keren banget
    sama belajar untuk memberi :D

    ReplyDelete

Leave comment