18 May 2011

Kau boleh memilih

take it or leave it?

Percaya atau tidak bahwa kehidupan adalah rangkaian episode penuh dengan pilihan. Dimana setiap langkahnya harus ada sebuah keputusan yang kau ambil. Dan nanti pada akhirnya setiap langkah kecil pilihanmu akan membawamu mendekat pada impian yang ingin kau gapai di alam bawah sadarmu.

Dipagi hari ketika suara ayam jantan yang berkokok membangunkanmu, matahari yang masih malu-malu untuk menampakkan sinarnya, dedaunan yang saling memilin dengan butiran salju diatasnya, pilihan-pilihanmu pun dimulai.

Saat mata kita terbuka dan terjaga untuk kesekian kalinya setelah tidur panjang kita, kita boleh memilih terus memusingkan masa lalu, mengutuki kehidupan kita kemarin yang “menderita”, menyesali dengan setiap langkah yang kita tempuh atau kita boleh memilih mensyukuri semua detik yang sudah terlewati sampai kali ini kau terjaga kembali dan mengatakan pada dirimu bahwa sampai detik ini kau sudah melewati rangkaian episode terbaik disepanjang hidupmu.

Saat kau melihat keharmonisan keluarga lain yang indah tercipta dimatamu dan melihat ke sekelilingmu bahwa keindahan itu jauh darimu, kau boleh memilih berkata bahwa Tuhan tidaklah adil. Bahwa tak semestinya kau diperlakukan seperti ini dan berhak mendapatkan yang lebih baik. Atau kau justru memilih tersenyum dan lega atas apa yang kau punya, bahwa tanpa ketidakharmonisan yang ada didepanmu, kau tidak akan pernah menjadi orang setegar ini, sekuat ini, dan setangguh ini. Banyaknya hal yang terasa “buruk” dihadapanmu justru melatihmu untuk menjadi pribadi yang semakin tangguh.

Disaat kau mempunyai pekerjaan namun gaji yang kau terima tidaklah cukup atau posisi yang kau duduki berpuluh-puluh tahun tak berubah, kau boleh memilih menggerutu dengan hasil yang kau terima, keluar dari pekerjaanmu dan mencari posisi yang lebih membuatmu menjadi “seseorang”. Atau kau boleh memilih berterima kasih dengan sedikitnya penghasilan yang kau terima karena dengan ini kau bisa belajar menghargai sesuatu. Bahwa apapun yang kau dapatkan adalah hasil dari jerih payahmu sendiri tanpa harus menadahkan tangan meminta belas kasihan orang. Berterima kasih dengan penghasilan yang tak seberapa jika dibandingkan dengan orang kaya karena belum tentu saat kau diberi kekayaan dan harta melimpah kau bisa mempergunakannya dalam kebaikan. Berterima kasih karena posisimu tak berubah dengan itu kau percaya bahwa setiap orang mempunyai tugasnya masing-masing dan belum ada orang yang bisa menggantikanmu.

Disaat kau gagal dalam melakukan sesuatu hal kau boleh memilih mundur dan meninggalkan apa yang kau kerjakan dan mencari hal yang baru atau kau boleh memilih bangkit lagi karena kau percaya kau tidak lah gagal. Kau hanya sudah berkali kali menemukan cara yang salah sebelum akhirnya kau menemukan cara yang benar.

Disaat paras yang kau punya tak sesuai dengan tolok ukur kecantikan dan ketampanan seseorang, kau boleh memilih menangisi kekuranganmu dan menembel semuanyan sehingga mendekati apa yang kau inginkan atau justru kau memilih bersyukur dengan keindahan maha karya di wajahmu karena dengan itu kau bisa menilai ketulusan orang yang mencintaimu.

Hidup adalah pilihan. Dan buatlah pilihan terbaik dalam hidupmu. 
Karena kau hanya hidup sekali didunia ini maka jadikan hidupmu menjadi sebuah rangkaian pilihan terbaik.


No comments:

Post a Comment

Leave comment