20 April 2011

She said

Gosip perceraian antara teh ninih dan Aa Gym semakin sontak dibicarakan ditelevisi. Saya tidak tahu apakah berita ini benar atau hanya gosip belaka yang seringkali dibesar-besarkan oleh media. Namun kali ini saya tidak ingin membicarakan masalah mereka, karena saya rasa mereka mempunyai ruang privacy sendiri. Keputusan yang telah mereka ambil pun entah itu berpisah atau tetap melanjutkan biduk rumah tangga dengan dua hati, pasti sudah mereka pertimbangkan dengan baik. Dan apapun hasilnya itulah yang menurut mereka baik untuk mereka.

Sekali lagi kali ini saya tidak ingin membicarakan tentang masalah dua orang baik ini, namun sedikit tergelitik oleh beberapa pemberitaan dan opini – opini. Maka saya pun mengirimkan sebuah pesan pada teman – teman perempuan saya. Kurang lebih inilah isi dari pesan singkat itu.


Bagaimana jika suamimu meminta izin untuk menikah lagi? Ridhokah engkau? Ikhlaskah dirimu?

Dan beberapa balasan pun masuk ke dalam inbox saya.

A said :
Hmmm… depend on you. [ Jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan (-_-‘)]

B said :
insyaAllah enggak. Enggak mau dipoligami. Tunggu q mati dl.

C said :
Dr jman kuliah dlu… g stju bgt yg nmY poligami mbk yu.., so..!! Kl mo sbar kyak teh nini jg g gmpang kan?? Hee…mnding idup sndiri alias cut..,,!! Trz cr lg yg laen..,,wkwkwkwk…

D said :
Jujur ga ikhlas, mending q dicerai dl. Wkwkwkwk….

E said :
Budhe….pertanyaanx….. untuk saat ini tidak. Tapi pasti ada alasan dibalik semuanya. Jika itu baik untuk semua pihak, semoga Allah melapangkan hati qt.

Dan saya pribadi, Tidak. Walaupun dibibir saya, saya mengatakan ikhlas, tidak apa-apa, tapi jujur didalam hati saya tidak akan bisa menerimanya. Pasti ada rasa cemburu. Melihat orang yang kita sayang harus membagi hati dengan yang lain. Saya hanyalah wanita biasa, belum setegar istri – istri nabi. Dan bagi saya sangat sulit untuk berbuat adil. Meski kita merasa sudah adil terhadap semuanya, tapi apakah sama kenyataannya? Padahal yang merasakan keadilan adalah orang lain. Bukan diri kita sendiri.

Berpoligami pun saya rasa juga ada aturan – aturannya sehingga poligami diperbolehkan. Nabi pun berpoligami tidak hanya untuk menyenangkan nafsunya saja, jika pun iya pastinya beliau akan menikahi wanita – wanita cantik lagi muda. Kenyataannya hampir semua istri yang dipoligami adalah janda – janda tua, hanya satu yang perawan, Aisyah. Tujuan berpoligami pun karena ingin menolong kehidupan wanita tersebut. Tapi sekarang? Aturan berpoligami rasanya tidak diindahkan lagi. Bagaimana keadaan yang memungkinkan seseorang boleh berpoligami sudah tidak dihiraukan lagi.

Ya Robb, Kau pasti sudah tahu kemampuan hambamu. Dan Engkau tidak akan menimpakan suatu beban diluar batas kemampuan hamba-Nya. Jika pun hal yang tidak diinginkan hambaMu terjadi, pastilah itu semua karena Engkau tahu bahwa dia mampu melewatinya. Karena Kau menyayanginya.

No comments:

Post a Comment

Leave comment