05 November 2009

Rabies

Kemarin pagi saat saya melihat berita di selamat pagi Indonesia RCTI ada berita yang membuat saya khawatir yaitu tentang penyakit rabies. Pada saat itu sang pembaca beritamengatakan bahwa “Hati hati terhadap anjing dan kucing peliharaan anda, karena penyakit rabies bisa terjadi dimana saja baik pada hewan yang liar atau hewan peliharaan sekaligus”. Bagaimana saya tidak khawatir, sementara saya mempunyai hewan peliharaan kucing dirumah. Apalagi ketika melihat tayangan orang yang terkena rabies seperti orang gila dan parahnya lagi mereka alergi kepada semua hal yang bisa memberikan energi pada mereka seperti alergi terhadap air, makanan dan udara.
Maka saya pun terdorong untuk tahu lebih banyak tentang penyakit tersebut. Setelah dicari cari lewat bantuan tante google maka saya pun menemukan artikel yang menambah pengetahuan saya tentang rabies. Mungkin anda juga ingin tahu? OK, simak dan baca artikel dibawah ini .
Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit Rabies merupakan penyakit Zoonosa yang sangat berbahaya dan ditakuti ini sangat ditakuti serta mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya akan diakhiri dengan kematian.
CARA PENULARAN
Virus Rabies selain terdapat di susunan syaraf pusat, juga terdapat di air liur hewan penderita rabies. Oleh sebab itu penularan penyakit rabies pada manusia atau hewan lain melalui gigitan.
Masa Inkubasi
Masa inkubasi adalah waktu antara penggigitan sampai timbulnya gejala penyakit. Gejala-gejala rabies pada hewan timbul kurang lebih 2 minggu (10 hari - 8 minggu). Sedangkan pada manusia 2-3 minggu sampai 1 tahun. Masa tunas ini dapat lebih cepat atau lebih lama tergantung pada:
Dalam dan parahnya luka bekas gigitan
• Lokasi luka gigitan
• Banyaknya syaraf disekitar luka gigitan.
• Pathogenitas dan jumlah virus yang masuk melalui gigitan.
• Jumlah luka gigitan.
Hewan yang rentan dengan Rabies
Semua hewan berdarah panas rentan dengan Rabies. Penyakit Rabies secara alami terdapat pada:
• Anjing
• Kucing
• Kera
• Kelelawar
• Karnivora Liar
TAHAPAN PENYAKIT RABIES
Perjalanan penyakit Rabies pada anjing dan kucing dibagi dalam 3 fase (tahap).
1. Fase Prodormal: Hewan mencari tempat dingin dan menyendiri , tetapi dapat menjadi lebih agresif dan nervus, pupil mata meluas dan sikap tubuh kaku (tegang). Fase ini berlangsung selama 1-3 hari. Setelah fase Prodormal dilanjutkan fase Eksitasi atau bisa langsung ke fase Paralisa.
2. Fase Eksitasi: Hewan menjadi ganas dan menyerang siapa saja yang ada di sekitarnya dan memakan barang yang aneh-aneh. Selanjutnya mata menjadi keruh dan selalu terbuka dan tubuh gemetaran , selanjutnya masuk ke fase Paralisa.
3. Fase Paralisa: Hewan mengalami kelumpuhan pada semua bagian tubuh dan berakhir dengan kematian.
TANDA-TANDA PENYAKIT RABIES PADA HEWAN
Gejala penyakit dikenal dalam 3 bentuk :
1. Bentuk ganas (Furious rabies) Masa eksitasi panjang, kebanyakan akan mati dalam 2-5 hari setelah tanda-tanda terlihat.
Tanda-tanda yang sering terlihat :
• Hewan menjadi penakut atau menjadi galak.
• Senang bersembunyi di tempat-tempat yang dingin, gelap dan menyendiri tetapi dapat menjadi agresif .
• Tidak menurut perintah majikannya.
• Nafsu makan hilang dan air liur meleleh tak terkendali.
• Hewan akan menyerang benda yang ada disekitarnya & memakan barang, benda-benda asing seperti batu, kayu dsb.
• Menyerang dan menggigit barang bergerak apa saja yang dijumpai.
• Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan.
• Ekor diantara 2 (dua) paha.
2. Bentuk diam (Dumb Rabies) Masa eksitasi pendek, paralisa cepat terjadi.
Tanda- tanda yang sering terlihat:
• Bersembunyi di temapat yang gelap dan sejuk
• Kejang-kejang berlangsung sangat singkat, bahakan sering tidak terlihat.
• Lumpuh, tidak dapat menelan, mulut terbuka.
• Air liur keluar terus menerus (berlebihan).
• Mati
3. Bentuk Asystomatis.
Tanda- tanda yang sering terlihat:
• Hewan tidak menunjukkan gejala sakit.
• Hewan tiba-tiba mati
Tanda-Tanda Penyakit Anjing Gila Pada Kucing
Gejala atau tanda-tanda yang terlihat hampir sama pada anjing, seperti :
• Menyembunyikan diri, banyak mengeong.
• Mencakar-cakar lantai, menjadi agresif.
• 2-4 hari setelah gejala pertama biasa terjadi kelumpuhan, terutama di bagian belakang.
TANDA-TANDA PENYAKIT ANJING GILA PADA MANUSIA
• Pada manusia yang penting diperhatikan adalah riwayat gigitan dari hewan seperti anjing, kucing dan kera.
• Dilanjutkan dengan gejala-gejala nafsu makan hilang, sakit kepala, tidak bisa tidur, demam tinggi, mual/muntah-muntah.
• Pupil mata membesar, bicara tidak karuan, selalu ingin bergerak dan nampak kesakitan.
• Adanya rasa panas (nyeri) pada tempat gigitan dan menjadi gugup.
• Rasa takut yang sangat pada air, peka terhadap suara keras, cahaya dan angin/udara.
• Air liur dan air mata keluar berlebihan.
• Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan dan akhirnya meninggal dunia
Biasanya penderita akan meninggal 4-6 hari setelah gejala klinis atau tanda-tanda penyakit pertama timbul.
LANGKAH YANG PERLU DIKERJAKAN APABILA DIGIGIT ANJING
Apabila seseorang digigit hewan yang tersangka rabies, maka tindakan yang harus diambil adalah :
1. Mencuci luka gigitan dengan sabun atau dengan deterjen selama 5-10 menit dibawah air mengalir/diguyur. Kemudian luka diberi alkohol 70% atau Yodium tincture. Setelah itu pergi secepatnya ke Puskesmas atau Dokter yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan sementara sambil menunggu hasil dari rumah observasi hewan.
2. Laporkan kepada petugas Dinas Peternakan setempat tentang kasus penggigitan tersebut.
3. Hewan yang menggigit dikirim ke rumah observasi hewan Dinas Peternakan untuk diobservasi dan diperiksa kesehatannya selama 10 - 14 hari.
4. Bila hewan yang menggigit tidak diketahui atau tidak dapat ditemukan, maka orang yang tergigigit harus dibawa ke rumah sakit khusus infeksi.
TINDAKAN TERHADAP HEWAN YANG MENGGIGIT
Anjing, kucing dan kera yang menggigit manusia atau hewan lainnya harus dicurigai menderita Rabies. Terhadap hewan tersebut harus diambil tindakan sebagai berikut :
1. Bila hewan tersebut adalah hewan peliharaan atau ada pemiliknya , maka hewan tersebut harus ditangkap dan diserahkan ke Dinas Peternakan setempat untuk diobservasi selama 14 hari. Bila hasil observasi negatif Rabies maka hewan tersebut harus mendapat vaksinasi Rabies sebelum diserahkan kembali kepada pemiliknya.
2. Bila hewan yang menggigit adalah hewan liar (tidak ada pemiliknya) maka hewan tersebut harus diusahakan ditangkap hidup dan diserahkan kepada Dinas Peternakan setempat untuk diobservasi dan setelah masa observasi selesai hewan tersebut dapat dimusnahkan atau dipelihara oleh orang yang berkenan, setelah terlebih dahulu diberi vaksinasi Rabies.
3. Bila hewan yang menggigit sulit ditangkap dan terpaksa harus dibunuh, maka kepala hewan tersebut harus diambil dan segera diserahkan ke Dinas Peternakan setempat untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
TINDAKAN TERHADAP ANJING, KUCING ATAU KERA YANG DIPELIHARA
1. Menempatkan hewan peliharaan dalam kandang yang baik dan sesuai dan senantiasa memperhatikan kebersihan kandang dan sekitarnya.
2. Menjaga kesehatan hewan peliharaan dengan memberikan makanan yang baik , pemeliharaan yang baik dan melaksanakan Vaksinasi Rabies secara teratur setiap tahun ke Dinas Peternakan atau Dokter Hewan Praktek.
3. Memasang rantai pada leher anjing bila anjing tidak dikandangkan atau sedang diajak berjalan-jalan

** Ada sedikit tambahan dari saya. Untuk mengobati gigitan anjing dalam islam diajarkan untuk membersihkannya dengan pasir 7 kali setelah itu baru dibersihkan dengan air . kenapa dipilih pasir sebagai pembersih karena ternyata pasir dapat membantu mengangkat kuman kuman yang ada dalam air liur si anjing dan luka gigitan menjadi tak berbahaya lagi. Have a nice day

~ Aku Ingin Mati ~

Pada suatu hari ada seorang laki-laki yang datang kepada seorang ustad. Laki-laki ini berwajah sangat kesal dan uring uringan. Jiwanya serasa sudah tidak bergairah lagi.
“Pak Ustad, tolong saya . Saya ingin mati.”
Mendengar keluhan tersebut si ustad kaget dan bertanya.
“Memangnya kenapa anak muda?”
Laki-laki itu menceritakan apa yang dia rasakan.
“Saya sudah bosan dengan hidup, bosan dengan segala permasalahan yang saya alami dan saya bosan dengan lingkungan saya.”
Sang ustad kemudian tersenyum lalu pergi kedalam rumah untuk mengambil sesuatu. Tak lama kemudian iapun keluar dengan membawa segelas air putih. Diberikan gelas itu kepada laki laki tersebut.
“Bawalah dan minumlah. Ingat ketika kau meminum satu teguk berarti waktu hidupmu tinggal satu hari lagi dan kau tidak bisa memanjangkan umurmu lagi.”
Laki-laki itu sangat senang. Dia bersorak gembira dan melangkah dengan cepat menuju mobilnya. Sesampainya dirumah dia langsung meminum air putih yang konon dapat mempercepat kematiannya.
Setelah meminum satu teguk dia pun berfikir, “Hari ini adalah hari terakhirku didunia, aku harus memanfaatkan waktu”. Kemudian dia pergi kekantornya karena kebetulan dia adalah pemilik perusahaan ternama. Begitu datang dikantor dia menyalami semua pekerjanya tak memandang apakah dia pekerja rendahan atau bukan. Dia menyapa dengan sapaan begitu ramah yang mungkin tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Karena ia sadar bahwa besok ia akan mati. Karyawan nya merasa senang dengan perubahan sikap bosnya tersebut. Mereka pun memberi penghormatan yang baik .
Ketika laki-laki itu pulang kerumah dia melihat istrinya menunggunya dirumah. Dihampiri sang istri tersebut kemudian diciumnya kening istrinya itu. Sang istri kaget dengan perubahan sikap sang suami, tapi ia merasa senang karena tak pernah diperlakukan seperti itu. Seharian mereka berubah seperti layaknya pengantin baru. Keesokan harinya ia merasa sayang akan kehidupannya dan berubah pikiran tidak ingin mati. Ia panik. Tapi ia tidak tahu harus berbuat apa lagi, karena ‘air kematian’ itu telah ia minum. Ia pun kemudian teringat ustad yang memberinya air. Ia datang kesana sambil menangis.
“Ustad, tolong berikan saya penawarnya, saya tidak ingin mati”.
“Kenapa?” sang ustad tersenyum
“Kehidupan saya kemaren begitu indah, saya tidak ingin meninggalkannya sekarang. Saya masih ingin merasakannya lagi. Tolong beri saya penawanya.”
Laki-laki tersebut merengek ketakutan. Kemudian sang ustad menepuk pundaknya seraya berkata.
“Anak muda, kau tak perlu penawanya karena itu hanya air putih biasa. Kematian itu hanyalah sugesti yang kau buat sendiri. Jadi kau masih bisa hidup sampai ajal benar-benar menghampirimu.”
seketika itu laki-laki tersebut senang. Dia pun kembali kerumah dengan damai. Ia jalani kehidupannya dengan kebahagiaan. Dia berusaha memberikan yang terbaik yang ia punya kepada orang lain. Saat kita memberi kebaikan pada orang lain, sebenarnya kita memberi kebaikan pada diri kita sendiri. Have a nice day

*Cerita dari seorang sahabat. Thanks friend. Kau mengajariku untuk terus berbagi.*

26 October 2009

~ Sandiwara Langit ~

Pemuda itu bernama Rizqaan. Dia adalah satu dari sekian remaja “asing” di zaman metropolitan. Dimana saat remaja belasan tahun seusianya banyak menghabiskan waktu di mall, bioskop dan tempat hiburan lain, ia malah asyik bergelut dengan ilmu islam. Memperkaya dirinya dengan ilmu-ilmu agama.

Remaja yang shalih dan takut kepada Allah. Namun sebagai remaja yang normal ia tak kuasa membendung gejolak nafsu yang terpendam dalam dirinya. Oleh karena itu ia ingin segera menikah dengan gadis yang dianggapnya cocok dengannya.

Dan Halimah, pemudi yang juga shalihah, putri pak Rozaq, seorang pengusaha kaya ray, jadi pilihannya. Meski Rizqaan dari keluarga apa adanya, sebagai muslim idealis, ia tak gentar menemui keluarga Halimah untuk maju meminang. Terkesan nekat, tapi begitulah, selama itu adalah kebenaran yang diyakininya, pantang bagi Rizqaan untuk bersurut langkah.

Walaupun saat itu ia berusia delapan belas tahun dan belum mempunyai pekerjaan tetap, terkadang ia melakukan pekerjaan serabutan seperti tukang batu, kernet mobil dan lainnya, namun karena dukungan ustad dimana dia menimba ilmu akhirnya dia mantab melamar Halimah sebagai istrinya.

Sebagai mana orang tua yang lain, sang calon mertua pun menentang keinginannya karena dia belum mempunyai pekerjaan tetap, tetapi Rizqaan berusaha meyakinkan sang calon mertua bahwa dia tidak main main. Dan dengan berat hari pak Rozaq pun menerima dengan syarat apabila dalam waktu sepuluh tahun dia tidak bisa “sukses” (baca : kaya sesuai barometernya) dan tidak bisa membuat hidup putrinya berkecukupan, maka ia harus rela menceraikannya.

Rizqaan mempunyai dua pilihan, menolak tantangan itu atau menerimanya. Namun pada akhirnya ia memilih untuk menerima tantangan tersebut selama tidak menyalahi aturan ajaran islam. Tak lama kemudian Rizqaan dan Halimah menikah. Mereka mengayuh biduk rumah tangganya dari nol. Orang tua Rizqaan memberi modal rumah kontrakan dan uang yang tidak seberapa. Rizqaan pun memutar otak untuk menafkahi keluarganya. Dan dia memilih usaha untuk berdagang.

Uang pemberian ayahnya ia gunakan untuk mengambil roti dari pabrik. Dan dia mendapat keuntungan Rp. 200,- dari setiap biji roti yang ia jual. Perlahan lahan ekonomi keluarganya pun membaik dan dia bisa mencukupi kebutuhan rumah tangganya bahkan ia sudah punya pabrik roti sendiri.

Sepuluh tahun kemudian ia harus mempertanggung jawabkan kesepakan yang ia buat. Hidup memang menawarkan hal hal yang tidak kita duga sebelumnya. Berbagai musibah dan cobaan menerpa namun itu malah mengokohkan mereka dan sebagian merupakan campur tangan dari orang lain. Peristiwa ini bisa pembaca nikmati di bab bab terakhir.

Sebuah kisah nyata yang mengharukan. Yang memaksaku untuk mengalirkan air mata saat membacanya. Penulis menguraikannya begitu mengalir seakan kita melihat sendiri kejadian tersebut. Namun ada beberapa footnote yang mengganggu saat membaca kisah ini walaupun sangat membantu menjelaskan kata sebelumnya. Mungkin sedikit masukan agar footnote dijelaskan sedikit disampingnya agar pembaca tidak perlu berpindah mata ke atas ke bawah.

Judul Buku : Sandiwara Langit
Penulis : Abu Umar Basyir
Editor : Arif Ardiyansah
Penerbit : Shofa Media Publika
Harga : Rp. 28.000 *belum diskon*

09 September 2009

Pengobatan tradisional untuk Kutil


Mempunyai penyakit kutil ditubuh kita sangat tidak menyenangkan, selain merusak penampilan terkadang kutil juga mengganggu aktifitas kita karena benjolan yang tidak mengenakkan menempel di atas tubuh kita. Beberapa bulan yang lalu penyakit ini sempat singgah dalam tubuh saya. Tepatnya dibagian kaki sebelah kanan. Sangat tidak mengenakkan.
Saya risih dan tidak suka dengan daging tumbuh ini. Awalnya kutil itu tidak ada di tubuh saya, tapi suatu ketika kaki saya terluka, beberapa hari kemudian luka itu mongering, tapi belum mengering sempurna sehingga bisa mengelupas sendiri. Melihat ada luka yang mengering tangan saya gatal ingin mengelupasnya. Praktis luka itu terbuka lagi. Begitu seterusnya setiap kali luka itu mengering, lagi lagi tangan saya gatal untuk mengelupasnya sendiri.
Lama kelamaan luka itu tidak kunjung sembuh malah berubah menjadi daging tumbuh yang disebut dengan kutil itu. Ada sedikit ketakutan hinggap dalam pikiran saya. Makanya saya pun mencoba menghilangkan kutil tersebut dengan mencabutnya dengan menggunakan pemotong kuku. Duh… rasanya sakit sekali. Tapi tidak saya gubris karena saya ingin sembuh. Alih-alih sembuh, kutil saya malah membuat kaki saya menjadi agak “hancur” karena saya potong kulitnya tiap kali kutil itu membesar. Dan parahnya lagi kutil itu sudah berakar dan menyebar menjadi kutil kutil kecil di sampingnya.
Lalu saya pergi ke apotik untuk mencari obat kutil. Pemilik apotik pun memberikan saya obat yang bernama colo. Dua minggu saya mencoba menggunakan obat tersebut, tapi tidak ada hasil yang begitu mencolok. Sempat saya putus asa dan kembali saya memotong kutil tersebut dengan pemotong kuku lagi. Hasilnya nihil. Kutil tetap tidak bisa dihilangi. Saya hampir putus asa. Tapi ada satu keyakinan yang membuat saya semangat lagi. Bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya.
Akhirnya saya Tanya keorang – orang dan sempat saya searching juga pengobatan untuk kutil diinternet. Kebanyakan mereka juga menyarankan memakai colo. Tapi pengalaman berkata lain bahwa colo tidak begitu efektif, karena dia hanya menghilangkan penebalan pada kulit atau yang biasa kita sebut dengan kapalan.
Sampai pada suatu ketika bibi saya memberikan alternatif yang lain. Yaitu dengan mencampurkan kapur sirih ( orang desa biasanya menyebut kapur sirih dengan enjet atau gamping) dengan deterjen. Caranya campur satu sendok kapur sirih dengan satu sendok deterjen. Lalu tempelkan kedua zat itu ke atas kutil kita. Tapi memakai cara ini sangat perih namun efeknya bisa cepat terlihat, kutil bisa hilang dalam hitungan hari sampai ke akarnya.
Karena saya agak miris dengan rasa sakitnya maka saya tidak memakai cara itu. Saya pun menanyakan apakah ada alternative yang lain lagi. Ternyata ada. Yaitu dengan menggunakan getah pepaya. Getah buah pepaya tersebut kita oleskan pada kutil di tubuh kita. Pertama pemakaian terasa sangat gatal, tapi itu merupakan reaksi dari getahnya. Terkadang memakai getah ini membuat kutil kita berdarah. Tapi tenang saja, kita biarkan saja berdarah. Alhamdulillah setelah 1 hari pemakaian kutil saya pun hilang sampai ke akarnya dan kaki saya kembali normal. Alhamdulillah. Buat teman teman yang mempunyai penyakit kutil tidak ada salahnya untuk mencoba pengobatan alternative yang murah meriah ini. Selamat mencoba. Dan semoga sembuh seperti sedia kala. Salam.

08 September 2009

Ketika Titipan pun harus diambil kembali

Kemaren sore saya main ke Madiun. Ada beberapa keperluan yang dicari. Pada pukul 16.45 saya singgah ke masjid di depan Alun - alun. Fikir saya, lebih baik menunggu maghrib disini saja, lebih menyenangkan dari pada harus duduk dipinggir jalan yang lumayan panas pada sore hari itu.
Sesampainya dimasjid saya wudhu dan kemudian duduk di tempat sholat wanita. Ketika menyandarkan tubuh saya kedinding , tepat didepan saya ada seorang nenek yang terisak isak dalam doanya, dalam hati saya sempat bertanya, apa gerangan yang membuat nenek itu menangis, apakah ada sesuatu yang sedang membelitnya atau beban yang tidak bisa ia tanggung? Entahlah ....
Dalam hati saya hanya bisa mengamini agar apa yang diminta nenek itu bisa terkabulkan meski saya tidak tau apa yang dia pinta.
Lima belas menit kemudian nenek itu menoleh kearah saya, dan saya tersenyum disambut senyuman manis dari sang nenek. Terlihat bekas air mata yang masih menempel di pinggir mata keriputnya. Saya memperbaiki duduk saya, dan tak lama kemudian nenek itu menghampiri saya.
"Duduk didepan yuk nak". Nenek itu mengajak saya untuk pindah ke aula depan tempat orang yang sedang semaan nuzulul qur'an.
Saya menjawab ingin disini saja sambil menunggu maghrib. Tapi nenek itu seakan menarik saya karena beliau bilang di aula terdapat ceramah . Tapi saya melihat tidak ada ceramah disana, hanya orang yang sedang tadarus. Akhirnya sayapun menemani nenek itu pindah ke aula.
Sejenak kami terdiam, namun saya memulai percakapan
"Nenek sering kesini?"
beliau menggeleng "Enggak nak, hanya sesekali saya kesini".
kemudian nenek itu bercerita bahwa tanggal 25 Agustus yang lalu anak perempuannya baru saja meninggal. Anaknya meninggal karena penyakit migrain, dia meninggalkan anak anak kecil yang berumur 7 tahun dan 4 tahun. Dan sekarang bersama ayahnya di Yogya. Sebenarnya dia hanya anak angkat nenek itu. Suaminya sudah meniggal setehun yang lalu, dan sekarang dia hanya sebatang kara. di rumahnya dia hanya ditemani anak kos yang tinggal dirumahnya .
"Saya kesini untuk mengusir kesedihan saya nak, Beruntung saya masih mempunyai Allah, meskipun semua meninggalkan saya, tapi Dia tidak pernah meninggalkan saya".
Subhanallah ... kata kata itu meluncur tulus dari bibir sang nenek disela sela air matanya yang kembali menetes.
saya hanya bisa memegang tangannya dan menguatkannya dan hanya mampu berkata agar nenek bisa sabar.
Semua yang ada didunia ini akan kembali padaNYA. semua yang ada pada diri kita hanyalah titipan, jadi ketika sang empunya sudah mengambil apakah pantas bagi kita untuk menahan dan menangisi semua itu?
untuk nenek... semoga kau mendapat ganti yang lebih baik.

Ibadah kok musiman


Ramadhan yang penuh berkah alhamdulillah bisa dirasakan kembali. kesejukan mengalir ketika diri bisa bertemu dengan bulan ramadhan lagi. Bulan yang satu ini bisa dibilang ajaib. Kenapa saya bilang seperti itu, karena semua ibadah terasa gampang dilakukan. Sholat yang mulanya mungkin bolong bisa dengan teratur di perbaiki, amal sedekah yang bulan bulan sebelumnya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah dilakukan, pada bulan ini terasa sangat gampang sekali jika mengeluarkan uang dari kantong kita. Tilawah yang satu hari hanya satu lembar , di bulan ini meningkat. Dan ibadah yang lainnya pun juga mengikuti.
Apakah ini berkaitan dengan suasana yang mendukung juga ya? Wallahu a'lam. Namun hati kembali miris ketika bulan Ramadhan perlahan meninggalkan . Miris karena melihat tidak sedikit orang yang kembali pada kebiasaan lamanya. Padahal selama satu bulan yang lalu kita sudah ditempa. Namun tempaan itupun mungkin hilang bersama berlalunya waktu ramadhan.
Kita harus introspeksi diri lagi. Bahwa ketika kita melakukan kebaikan , bukan hanya kita lakukan saat momentum Ramadhan saja, tapi bulan - bulan sesudahnya pun kita juga harus berbuat baik, dan senantiasa memperbaiki kualitas diri masing masing. karena ibadah bukan musiman, Ibadah merupakan kebutuhan kita. Have a nice day

Musik dan adik-adik


Musik sepertinya tidak asing lagi di telinga kita. Setiap hari beberapa stasiun televisi menjadikan acara musik sebagai acara favorit mereka bahkan ada yang mencapai rating tertinggi. Di kalangan masyarakat sendiri, musik ibarat kebutuhan pokok. Katanya kalo ga denger musik sekali saja, telinga rasanya ada yang kurang.
Perkembangan musik pun sangat pesat , dapat dilihat dari menjamurnya nama – nama band baru atau penyanyi solo baru walaupun nantinya seleksi alam yang lagi – lagi menentukan mana penyanyi yang memang benar – benar berkualitas tak hanya sekedar muncul namun tenggelam dengan cepat.

Namun perkembangan musik yang pesat ini tak diiringi dengan perkembangan lagu yang “Mendidik”.
Di masyarakat terdapat sekat sekat penikmat musik, mungkin jika diklasifikasikan dengan sederhana ada anak – anak, ada remaja, ada dewasa dan ada orang tua. Walaupun yang mendominasi mendengarkan musik mungkin kalangan remaja dan dewasa. Namun tak menutup kemungkinan bukan bahwa sekat yang tidak tersebut tadi juga menjadi penikmat musik terbesar. Sebut saja anak – anak. Dulu sewaktu saya masih kecil sekitar tahun 90-an banyak penyanyi cilik yang berkualitas. Ada Joshua yang terkenal dengan lagu cit cit cuit, trio kwek kwek dan lain – lain. Lagu yang mereka usung pun lagu lagu simple untuk anak – anak. Tapi kenyataan sekarang sudah jauh berbeda. Lagu anak – anak sudah jarang atau bahkan tidak diproduksi lagi. Sudah tidak ada bibit penyanyi cilik yang bisa mendendangkan lagu yang mencerminkan usianya. Lagu itupun tergantikan dengan lagu lagu orang dewasa yang notabene berkutat seputar cinta, penyesalan dan kesedihan.
Pernah suatu ketika saya mendengar segerombolan anak – anak usia 7 tahun . mereka menyanyikan lagu “emang dasar, emang dasar, emang dasar lu bajin*** “
Mungkin kata yang saya samarkan terasa biasa jika diucapkan untuk sebagian orang, tapi bagi saya pribadi kata itu tidak patut terlebih lagi yang mengucapkannya adalah anak anak kecil. Di daerah saya kata tersebut sudah dianggap kata kata kasar yang tidak pantas untuk diucapkan, tapi sebagian yang lain menganggap kata itu biasa saja.
Sebagai seorang perempuan saya miris ketika mendengar anak anak menyanyikan lagu yang seperti itu. Karena lagu tersebut tidak pantas dikonsumsi oleh anak seusianya. Namun tidak bisa disalahkan juga mereka, karena mereka mendengar dan mempraktekkan apa yang mereka dengar, apa yang mereka lihat. Dari sinilah saya pribadi sangat ingin menghimbau untuk khususnya para musisi. Tolong pikirkan penikmat musik yang satu ini, berikanlah lagu yang “baik”, lagu yang cocok dengan usianya, lagu yang penuh keceriaan dan yang bisa mewakili perasaan mereka. Janganlah mereka terus terussan dicekoki lagu – lagu yang picisan saja. Karena mereka masih akan bertumbuh. Mereka adalah asset yang berharga untuk masa depan kita nanti. Janganlah dirusak dengan sebagian kecil dari lirik musik.