25 November 2011

~ If you were mine ~

Jika kamu menjadi milikku
Betapa indahnya dunia yang kulihat
Beragam warna akan menghiasi hari-hariku
Setelah hitam selalu bersamaku
Berjuta cerita akan sanggup kuurai setelah melihat pesona-pesona yang ada
Tidak hanya lewat indra pendengaranku
Jika kamu menjadi milikku
Aku tak akan sempat berkata bahwa kenapa harus aku?
Tanpa pernah  mendengar kata-kata "Karena Dia terlalu sayang dan ingin menjagamu"
Jika kamu menjadi milikku
Jika
Dan jika
Tetapi beruntunglah kau tidak menjadi milikku
Seandainya kau menjadi milikku
Belum tentu aku sebebas ini
Berkhayal dengan jutaan imajinasiku tanpa pagar pembatas
Seandainya kau menjadi milikku
Belum tentu dunia yang kulihat akan sedamai dengan yang kurasakan
Dimana hanya senyuman dan keramahan yang selalu terhampar
Jika kau menjadi milikku
Saat ini aku bukanlah aku

05 November 2011

Curhat part I

Cuaca mendung mulai menyelimuti Malang ketika suami tercinta pulang dari kantor. Siang ini suamiku pulang agak awal dari jam biasanya. Ketika membukakan pintu kulirik jam dinding hitam kecil milik kami yang bertengger di samping pintu kamar tidur, hm masih setengah dua belas, tumben pulang cepet meskipun dalam hati juga seneng *hehehehe....*
"Tumben kok awal mas?" . Tanyaku sambil kembali menutup pintu rumah kami.
"Ga boleh ta pulang cepet?".  Balas suamiku dengan kerlingan dimatanya.
Tak kubalasa gurauannya, sedetik kemudian suami menepuk dahinya.
"Ya Allah Najwa, hari ini kan harus dijemput jam sebelas."
"Loh, la pean telat nu, ndang berangkat sana. hati-hati dijalan ya."

Dengan sedikit terburu-buru suami menjalankan motornya, terang saja jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas lewat sepuluh menit padahal Najwa harus dijemput pukul sebelas. Kasihan sekali anak itu harus menunggu lama. Najwa adalah putri pertama dari teman suami. Kebetulan sekarang abinya sedang menjalankan ibadah haji di Makkah al mukaramah. Insyaallah kegiatan akan berlangsung kurang lebih lima belas hari. Umminya sangat sibuk dirumah mengurus kelima adik Najwa yang masih kecil. Bayangkan saja di umur Najwa yang masih menginjak usia enam SD, dia mempunyai adik yang masih kecil-kecil dan berjumlah lima orang. Kebayang kan betapa repotnya ummu Najwa mengurus semua itu? Tapi aku salut terhadapnya. Untuk mengurangi kerepotan itulah sang abi meminta suami untuk mengantar dan menjemput selama abi menunaikan ibadah haji. Ya hitung-hitung belajar jadi ayah. Anak kami sekarang masih berusia empat bulan dalam kandungan. Tentunya dia juga senang melihat abinya bisa membantu orang lain. Semangat ya sayang.