Dalam sehari pernahkah kita
meluangkan waktu lima
menit saja untuk melihat kebelakang, jam-jam yang kita habiskan selama seharian
ini? Untuk saya pribadi, jika dicatat pastilah banyak hal-hal yang tidak
bermanfaat yang saya lakukan. Astagfirullah.. meskipun tahu dan sadar namun
tetap saja saya mengulanginya, padahal malaikat selalu mencatat setiap
perbuatan yang saya lakukan, Allah senantiasa melihat dan mendengar apa-apa
yang saya katakan bahkan bersitan dalam hati saya pun tak luput dari
pendengarannya. Astagfirullah… betapa malunya saya mengingat ini semua. Betapa
banyak kealphaan yang saya lakukan sementara Allah selalu memberikan karunianya
untuk saya. Betapa banyak kemaksiatan yang saya perbuat meskipun Allah
memberikan semua yang saya perlukan dengan Cuma-Cuma.
Betapa sedikitnya saya mengingatNYA meskipun tak sedetik pun Ia lupa memberikan
udara bersih untuk saya hirup. Ya Allah ampuni hambamu ini yang lalai.
Lima menit sebelum tidur saya coba untuk
mengingat kembali apa yang sudah saya kerjakan dan akan saya temukan banyak
sekali yang membuat saya malu ketika nanti berhadapan denganNYA. Bagaimana saya
bisa menganggap enteng semua ini padahal saya tahu bahwa nanti saya akan
dihisap. Bagaimana saya tenang-tenang saja padahal diakhir waktu nanti banyak
pertanggung jawaban yang harus saya pikul. Ya Allah jadikan hamba sebagai orang
yang selalu bersyukur atas karuniamu. Amin.
Rasulullah bersabda : Dunia itu penjaranya orang beriman dan surganya orang kafir. (HR Muslim).
“Maknanya bahwa
setiap mukmin itu dipenjara dan dilarang di dunia ini dari kesenangan-kesenangan
dan syahwat-syahwat yang diharamkan dan dibenci. Dia dibebani untuk melakukan
ketaatan-ketaatan yang terasa berat. Jika dia meninggal dia akan beristirahat
dari hal ini. Dan dia akan berbalik kepada apa yang dijanjikan Allah berupa
kenikmatan abadi dan kelapangan yang bersih dari cacat. Sedangkan orang kafir,
dia hanya akan mendapatkan dari kesenangan dunia yang dia peroleh, yang
jumlahnya sedikit dan bercampur dengan keusahan dan penderitaan. Dan bila dia
telah mati, dia akan pergi menuju siksaan yang abadi dan penderitaan yang
selama-lamanya.”(Syarah Shohih Muslim No. 5256)