Dulu aku mengira bahwa “Bahagia”
adalah ketika hidupmu bergelimang harta, kau bisa bebas menentukan apa saja
yang kau inginkan tanpa memusingkan dapat uang dari mana, bebas untuk memilih
segala jenis kebutuhan bahkan untuk sekedar memanjakan keinginan. Belakangan kusadari bahwa pikiranku itu salah,
“Bahagia” tak semata hanya bergelimangan harta.
Aku benar-benar egois, demi
memuliakan ego yang bersarang didalam hatiku, aku keluar rumah untuk bekerja. Menikmati
sapaan dan sanjungan orang karena melihatku melakukan sesuatu yang ‘menghasilkan’.
Mengabaikan perintah suamiku untuk ‘bekerja’ sebagai ibu rumah tangga dirumah. Pekerjaan
seven to seven yang bagiku adalah bukan pekerjaan karena orang-orang tak akan
melihatku ‘menghasilkan’ sesuatu. Sebuah sebutan yang membuatku malu ketika
teman-teman sejawatku yang kebanyakan kerja dikantor menanyai ‘apa pekerjaanmu?’.
Dengan nada pesimis dan senyuman tipis terpaksa kujawab ‘ibu rumah tangga’. Aku
melenggang mantap dengan karir pendidikanku di luar rumah. Namun belakangan aku
merasa kehidupan ini hambar. Memang aku memegang uang banyak, tapi ada rasa
gersang didalam hatiku ketika melihat seorang anak kecil yang bergelayut manja
di pundak ibunya. Ada perasaan sedih ketika pulang ke rumah hanyalah lelah yang
kubawa, tidur dan tak menghiraukan apa yang anak dan suamiku butuhkan, dengan alas
an ‘aku lelah’. Hatiku hanya berkata ‘ini tidak benar’. Aku diam membisu
berhari hari dan memutuskan untuk meninggalkan karir diluar rumah ku dan focus untuk
menjadi ibu rumah tangga professional di rumahku sendiri. Seven to seven yang
kujalani bukanlah pekerjaan yang sepele. Disaat orang hanya bekerja 7-8 jam
sehari, aku bekerja 24 jam. Dan aku bangga. Dan hatiku berbisiki, kekayaan tak
lagi cukup untuk kebahagiaanku, aku bahagia dengan menjadi ibu professional dirumahku
sendiri.
Bahagia adalah saat kau tumbuh
bersama anakmu, menikmati fase-fase tumbuh kembang mereka, menyaksikan
saat-saat pertama mereka belajar untuk berkata “pa..pa ; ma..ma ; da..da ;
ta..ta”.
Bahagia adalah dimana kau
mempunyai waktu untuk mengurusi semua keperluan anak dan suamimu mulai mereka
bangun tidur sampai mereka tidur lagi.
Bahagia adalah ketika kau
menghabiskan waktumu seharian untuk menemani anakmu main, walaupun kau harus
belepotan spidol, crayon bahkan tanah.
Bahagia adalah ketika kau
memberikan semua yang kau punya semaksimal mungkin untuk orang-orang yang kau
cintai, dan tersenyum ketika melihat senyuman tulus diwajah mereka.
No comments:
Post a Comment
Leave comment