Tak terasa sudah satu tahun lebih
satu bulan putra kecilku meramaikan suasana dirumah. Hampir setiap hari aku selalu dibuat terpesona
olehnya karena polah tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Tak jarang dia
membuatku terkagum-kagum karena kepandaian yang ia miliki, jiwa sosialnya terlihat
saat ia berinteraksi dengan orang lain, bahkan dengan orang yang belum pernah
ia kenal sebelumnya.
abdurrahman |
Denganya aku seperti terlahir
kembali, kembali belajar dan memulai dari nol lagi. Dengan al aku belajar
tentang kesabaran, tentang cinta, tentang cara mendengar dan cara berbicara. Bagaimana
kesabaranku bisa terlihat ketika kami berinteraksi, mana yang murni sabar dan
mana kesabaran yang dipaksakan bahkan kesabaran yang sudah tidak bisa dikatakan
sabar lagi. Bagiku dia adalah guru privat terbaik yang kumiliki di jagat raya
ini. Terima kasih sayang. Kau mengajari ummi tentang banyak hal.
Anak adalah peniru ulung, berikan dia sesuatu yang baik untuk ditiru.
Kata-kata ini tampak sederhana,
namun pelaksanaanya tak sesederhana seperti yang dituliskan. Betapa aku sering
masuk lubang ‘kesalahan’ ketika berinteraksi dengan al. Disaat kelelahan
melanda setelah seharian sibuk mengurus rumah dan tentunya menemani al bermain,
acapkali aku sering lupa mengontrol emosiku. Tak jarang aku berbicara meluap
disaat al masih terjaga. Dengan alas an lelah aku seperti ‘meridhoi’
ucapan-ucapan kasarku dirumah. Aku benar-benar tak sadar bahwa al, putra
kecilku ini selalu mendengar, selalu melihat apa saja yang kuucapkan dan apa
pun yang kulakukan bahkan ketika aku tak menyadari bahwa dia selalu
memperhatikan setiap gerak gerikku dengan seksama. Pernah suatu malam ketika
kepalaku pusing, aku memukul kepalaku dengan keras, sangat keras. Keesokan paginya
aku dibuat al terngaga ketika dia melakukan hal serupa yang kulakukan tadi
malam. Aku ingat bahwa malam itu dia hanya rebahan dikasurnya dan melihatku. Tak
pernah sedikitpun terlintas di fikiranku bahwa hal ini akan terekam dengan
seksama di fikirannya. Hal itulah yang membuatku semakin sadar bahwa selama ini
aku masih belum bisa mengerti bahwa dia selalu memperhatikanku dan menjadikanku
bahan percontohannya.. ya Allah ampuni hamba…
Karena itulah sampai detik ini
aku masih belajar, bagaimana menjadi pribadi yang baik, dan al adalah
fasilitator terdekatku untuk meraihnya. Terima kasih al, darimu ummi belajar .
No comments:
Post a Comment
Leave comment