19 March 2011

Kami dan kucing



Alhamdulillah masih bisa bertemu dengan pagi yang sejuk lagi. Meskipun sekarang matahari sudah beranjak naik tetap kunikmati hangatnya sinar yang tak bisa kutatap dengan mata telanjangku. Diiringi dengan musik instrumental kesukaanku aku mulai menyapa lapy yang tadi malam belum sempat kusapa meskipun hanya untuk mengetik beberapa fikiran yang berkelebat.

Tadi malam adalah malam pertama sejak kepulanganku dirumah untuk tidur awal.  Secara setelah aku kembali kerumah, selalu tidak bisa memejamkan mata sampai jam dua belas malam, bahkan terkadang kuhabiskan waktuku sampai menjelang jam tiga dini hari. Entah apa yang ada difikiranku sehingga belum bisa nyeyak tidur. Kubaca folder folder lama yang ada di lapy yang belum sempat kubaca dan kuobrak abrik lemari buku untuk menemukan buku yang bisa menemaniku menghabiskan malam panjangku.

Jam 8 kantuk yang hebat sudah menyerangku. Setelah puas bermain dengan keponakan keponakan dan kucing kucing kecil yang lucu. Ya dirumah ada tiga ekor kucing yang baru lahir, tapi diperkirakan sudah beberapa minggu yang lalu karena badannya sekarang sudah agak besar dan matanya sudah melihat, berbeda dengan bayi kucing yang masih kecil yang matanya masih merem. Tiga kucing kecil itu kami pindahkan dibak kecil dan kami ajak ngobrol berempat walaupun kami tahu hanya ada percakapan searah. Kami dengan bahasa kami dan kucing kucing mungil itu dengan bahasa mereka.

Melihat kucing kucing itu kami merasa senang, mata nya yang jernih begitu indah untuk dilihat. Disela sela kami bermain si kucing kucing pun menjilati jemari kami, hm.. aku fikir mereka kehausan, kuminta pada keponakanku untuk mencari induknya dibelakang dan didepan. Tapi sayangnya setelah dicari ternyata si induk tidak ditemukan, mungkin sedang pergi jalan jalan (^_^)v

Melihat mereka rasanya tidak tega untuk membiarkanya terus menerus seperti itu, kusuruh Io untuk mengambilkan semangkuk kecil air putih. Kucelupkan jemariku didalamnya dan kudekatkan pada bibir bibir mungil kucing itu, mereka melumat habis air yang ada diujung jariku. Kuminta keponakanku untuk melakukan hal yang sama pada kucing yang lainnya. Kulihat mereka tersenyum dan sedikit geli katanya merasakan tangan mereka dijilati kucing itu.

Setelah mereka kenyang dengan air putih, akhirnya mereka terdiam dan mengantuk. Kulihat kucing kucing itu melingkar ditubuh saudaranya satu sama lain, hm… sangat damai dan hangat. Kuelus tubuh mereka. Bulu mereka yang halus dan perut mereka yang naik turun karena nafas mereka semakin menambah lucu kami melihatnya. Kupindahkan bak itu dipojok rumah. Setelah itu 2 keponakanku pulang, aku pun mengantuk dan tertidur. Malam yang menyenangkan.


 




No comments:

Post a Comment

Leave comment