13 March 2011

Siapa yang paling jelek?


Ada suatu kisah seorang santri yang menuntut ilmu pada seorang kyai. Bertahun – tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir. Ia menghadap kyai untuk ujian tersebut.

“Hai fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu ujian, kalau kamu bisa menjawab berarti kamu lulus”, kata kyai.

“Baik pak kyai, apa pertanyaanya?”

“Kamu cari orang atau makhluk yang lebih jelek dari kamu, aku beri waktu 3 hari untuk menemukannya”.

Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas dan mencari jawaban atas pertanyaan kyai – nya.

Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yang dapat dikatakan hampir tiap hari mabuk – mabukan. Santri berkata dalam hati “Inilah orang yang lebih jelek dari saya. Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia mabuk – mabukan terus.”

Tetapi sesampainya dirumah, timbul pikirannya “Belum tentu, sekarang Polan mabuk – mabukkan . siapa tau pada akhir hayatnya Alloh memberi hidayah (petunjuk) dan dia khusnul khotimah dan aku sekarang baik banyak ibadah tetapi pada akhir hayat dikehendaki suul khotimah, bagaimana? Dia belum tentu lebih jelek dari saya.”

Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan ketemu dengan seekor anjing yg menjijikan rupanya, sudah bulunya kusut, kudisan dsb. Santri bergumam, " Ketemu sekarang yg lebih jelek dari aku. Anjing ini sudah haram dimakan, kudisan, jelek lagi " . Santri gembira karena telah dapat jawaban atas pertanyaan?? gurunya. Waktu akan tidur sehabis 'Isya, dia merenung, "Anjing itu kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh Alloh, sedangkan aku akan dimintai pertanggung jawaban yg sangat berat yg kalau aku berbuat banyak dosa akan masuk neraka aku.”Aku tidak lebih baik dari anjing itu.”

Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai. Kyai bertanya, "Sudah dapat jawabannya muridku ?" "Sudah guru", santri menjawab. " Ternyata orang yang paling jelek adalah saya guru". Sang Kyai tersenyum, "Kamu aku nyatakan lulus".

Pelajaran yg dapat kita petik adalah: Selama kita masih sama-sama hidup kita tidak boleh sombong/merasa lebih baik dari orang/mahkluk lain. Yang berhak sombong adalah Alloh SWT. Karena kita tidak tahu bagaimana akhir? hidup kita nanti. Dengan demikian maka kita akan belajar berprasangka baik kepada orang/mahkluk lain yg sama-sama ciptaan Alloh.

No comments:

Post a Comment

Leave comment