12 March 2011

Surat untukmu


Assalamualaikum cinta. . .
Bagaimana kabarmu?
Aku harap keimanan terus menerus melingkupi dadamu
Dan keistiqomahan selalu ada untukmu
Cinta. . .
Entah kenapa malam ini aku sangat merindukanmu
Rindu dan pedih menjadi satu dalam hatiku
Sampai butiran kristal jatuh membasahi pipiku
Dalam hening, dalam sepi, kuterisak sendiri dalam kegelapan hati
Cinta. . .
Aku tidak tahu dimana kamu berada,
Sedang apakah kau
Dan apa yang kau fikirkan
Aku hanya berfikir bahwa kau disana sedang menyiapkan semuanya untuk kita
ya. . . untuk kita
Waktu dimana kau akan menjemputku dan menemaniku setiap saat, setiap waktu
Sampai Dialah yang akan memisahkan kita
Cinta. . .
Maafkan aku, karena aku tidak sehebat Siti Khadijah
Tak sesuci Siti Mariam
Tak sepintar Siti Aisyah
Namun aku mencoba untuk menjadi yang terbaik
Agar aku bisa merasa bangga jika dipercaya mendampingimu kelak
Cinta. . .
Aku tahu bahwa aku hanyalah seorang wanita yang rapuh
maka dari itu Dia mengirimkanmu untukku
Melengkapi bagian puzzle yang kurang dari diri dan hidupku
Tegur aku jika aku salah
Ingatkan aku jika aku teledor
Tarik aku jika aku terjatuh
Bimbing aku ketika aku limbung
oleh semua kehampaan dunia, oleh semua kekotoran fana, oleh semua tipuan yang hingar bingar yang setiap saat bisa melenakanku
Cinta. . .
Jika saatnya tiba dan aku bertemu denganmu
Alangkah bahagianya hati ini
Dipercaya untuk bersamamu dalam waktu yang akupun tak tahu
Tapi cinta, yang aku tahu hanyalah
Aku akan bersyukur untuk setiap detik yang kulalui bersamamu nanti
Akan selalu kutunggu sampai datang waktu itu
Semoga Allah selalu melindungimu dan menjagamu.

Wassalamualaikum

~ Magetan, 12 Maret 2011. Di tepi kerinduan dan butiran kristal ~

1 comment:

Leave comment