17 March 2011

..:: Ketika hatipun bercerita ::..

Seperti judul dari blog ini, ketika hatipun bercerita, saya hanya ingin mencoba jujur dan berdamai dengan diri saya sendiri. Melihat apa yang ada didepan mata saya dan mendengar suara disekitar saya dengan hati. Ya dengan hati. Tulisan yang ada didalamnya pun hanyalah tulisan sederhana. Apa yang berkelebat difikiran saya yang tidak bisa saya simpan selamanya sendiri dan kemudian saya tuangkan dalam sebuah tulisan. Terkadang didunia nyata ada kalanya jiwa ini terasa munafik, mengiyakan sesuatu yang tidak kita jalani atau malah sebaliknya berkata tidak untuk sesuatu yang jelas jelas sudah kita lakukan.

Halaman ini saya khususkan untuk diri saya sendiri, ada sebuah kalimat yang menyatakan bahwa 
menulis adalah salah satu dari terapi jiwa. 
Dengan menulis kau bisa melukiskan semuanya yang mungkin tidak bisa kau ungkapkan dengan kata-kata. Dan itu sangat membantu saya. Saya bukanlah orang yang ekspresif, dimana semua orang bisa mengetahui apa yang saya rasakan dan ingin saya katakan hanya dengan melihat bahasa tubuh saya. Terkadang ada beberapa hal yang cukup saya saja yang tahu, bukan bermaksud ingin memendam semuanya hanya saja seperti yang saya bilang saya bukanlah orang yang ekspresif. Banyak kata yang ingin saya ucapkan namun hanya berakhir dengan sebuah kediaman.

Pernah saya bertemu dengan sahabat saya, lama kami tidak bertatap muka, dia menceritakan semuanya yang dia alami selama kami berpisah. Dan saya lagi lagi hanya menjadi pendengar setia. Namun sahabat saya tidak pernah memprotes dengan kediaman saya. Kamipun hanya duduk berdua dalam diam. Lama. Namun detik dia ingin pergi, kami serasa sudah bercakap cakap sangat lama dan dia meninggalkan sebuah pelukan hangat untuk saya.

Dari semua itu tidak berarti saya hanya ingin kebisuan, tidak. Sama dengan kebanyakan orang saya ingin berbagi, lewat lembar lembar halaman inilah cara saya berbagi. 

Jika saya bisa sewaktu waktu terkubur oleh waktu, dengan tulisan inilah orang orang akan mengenang saya, merasakan kehadiran saya meskipun saya sudah tiada.

Jika pun ada beberapa orang yang bisa mengambil manfaat dari lembaran ini, yakinlah bahwa itu semua karena sentuhan halusNYa pada hati anda. Sehingga hati anda menjadi lembut dan luluh.

Ketika hatipun bercerita, sesuai judulnya saya ingin mengisi lembaran ini dengan menulisnya secara jujur tanpa kemunafikan yang terkadang sering membungkus tubuh dan jiwa saya. Melihat dan mendengarkan dengan hati. Kemudian mengabadikannya lewat lembaran hati pula yang tersaji melalui halaman ini. Karena hanya hati yang bisa disentuh oleh hati.


No comments:

Post a Comment

Leave comment