“Mi, kapan kita nikah dulu?”. Abi
memecah keheningan disela-sela keasyikanku blogwalking.
“Hayo kapan?”. Abi nih ya, masa
ndak hafal tanggal nikahnya, keterlaluan :-D.
“1 mei, juni, eh salah… 1 juli ya
mi, hampir dua tahun ya, perkawinan perak”. Jawabnya sambil nyengir.
“Perkawinan jagung bi”. Selorohku.
“Ah ummi, masa jagung”.
“Iya dong bi, la masa perak? Masih
jauh dari itu bi, kita masih awal, ibarat anak, masih batita, masih harus
banyak belajar”.
Hampir dua tahun pernikahan
banyak yang dirasakan. Bahagia, ada suami dan istri serta anak yang
menggemaskan. Jika dua tahun sebelumnya kami habiskan hari-hari dengan kegiatan
kami sendiri-sendiri, sekarang kami menjadi satu, saling menguatkan, saling
melengkapi dan mensuport.
Di tahun kedua pernikahan kami
selalu terucap doa semoga keluarga ini semakin menjadi lebih baik dalam semua
hal. Agama, social, keuangan dan bisnis
kami. Amin.
No comments:
Post a Comment
Leave comment