25 June 2013

Menjadi diriku sendiri

Apapun yang terjadi dalam hidup. Entah itu menyenangkan atau menyedihkan (dalam kamus kita pribadi) yakinilah bahwa itu semua adalah yang terbaik. Yang terbaik untuk siapa? Terbaik untuk kita tentunya. Menurut kaca mata siapa? Kaca mata Tuhan.

Seringkali kita merasa saat kesedihan menyapa, Tuhan sangatlah tidak adil. Kenapa harus aku yang mengalaminya? Kenapa tidak orang lain saja, atau biarlah masalah itu tidak pernah terjadi dalam hidup. Hei.. kita salah. Justru Tuhan sangatlah adil. Dia memberikan suatu masalah dalam hidup kita karena Dia sangat mencintai kita, Dia ingin kita tumbuh dengan baik asalkan kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada. Karena Dia tahu seberapa lebar pundak kita, tak akan mungkin Dia memberikan suatu masalah jika kita tak bisa melewatinya atau menemukan solusi. Seringkali solusi tidak pernah ketemu karena kita sendiri yang enggan menyelesaikan dan tak mau mencarinya.

Pernahkan kita menerima ujian ketika kenaikan kelas? Sama seperti kita. Jika ingin level kita naik / bertambah baik pastilah Tuhan memberikan ujian untuk mengetahui seberapa pantaskah kita untuk naik kelas. Dan itu juga salah satu bukti bahwa Tuhan menyayangi kita. Tuhan peduli dengan kehidupan kita. Jika tak sayang dan tak peduli, buat apa ujian? Kita naik kelas atau tinggal kelas bukan urusan Tuhan kan berarti?

Aku sangat bersyukur bahwa aku pernah mengalami hal pahit dalam hidup. Mungkin dan banyak sekali orang yang lebih pahit lagi menjalani hidupnya dibandingkan denganku. Karena dari situlah Tuhan membentuk karakter kita. Lihatlah kebelakang dan kau akan tersenyum karena berhasil melewati semua masalah dengan baik. Atau jika tak sebaik yang dibayangkan kau bisa tumbuh dewasa ketika melewatinya. Saat kau mengalami hal pahit lagi kau tidak akan kaget, karena kau pernah mendapatkan yang lebih buruk dari ini. Sekarang yang kau alami NOTHING.


Aku bersyukur dengan kehidupanku sekarang. Jika ada pertanyaan “Ingin jadi apa kau dimasa lalu?” aku akan mantab menjawab “Menjadi diriku sendiri”.

No comments:

Post a Comment

Leave comment