27 June 2013

Ketika al tantrum

Tadi malam sekitar pukul 01.30 Al mengalami tantrum.  Seketika dia menangis dengan keras sejadi-jadinya.  Aku yang saat itu persis tidur disampingnya sangat kaget. Segera kutetek’I  dia namun dia memalingkan muka dan menangis dengan lebih keras sambil menendang nendang winny the pooh nya.
Mengingat al juga mengalami tantrum bulan lalu, aku sudah tidak begitu stress.  Kubisikkan kata-kata dalam batinku sendiri “Al tidak menginginkan menangis ditengah malam, dia hanya kurang nyaman”. Aku mencoba menggendong al dan membawanya kedapur. Segera kuisi gelas minumnya dengan air putih dari jirigen. Dia menolak.

“Al sayang, al mau apa? Masih malem. Lihat.. masih jam setengah 1. Al ndak mau bobok lagi?” kataku sambil terus menggendong dan mengelur punggungnya. Dia tidak menjawab apapun, hanya tangisan yang keluar dari mulut mungilnya.

“Duduk ya, kalau al belum ngantuk ummi temenin al maen. Al pengen maen apa?” aku terus memberikan pertanyaan padanya dengan harapan dia akan berhenti menangis karena menjawab pertanyaanku. Suara tangisanya perlahan mulai reda meski sesekali dia masih sesenggukan. Aku mencoba untuk duduk, namun dia menolak. Aku berdiri dan dia pun lagi-lagi menolak. Akhirnya dia kubaringkan disamping abinya. Mendadak dia kembali menangis yang membuat abinya kali ini terbangun.


“Kenapa al?” Tanya abi pada al dengan mata masih sedikit tertutup. Ajaibnya al langsung berhenti menangis. Seketika dia menengadahkan tangannya kea rah abi (minta digendong). Tanpa babibu abipun langsung menggendongnya. Padahal sebelum-sebelumnya abi tak pernah menggendong ketika al menangis dimalam hari. Aku hanya tersenyum melihat pemandangan itu. Mereka berdua berjalan kea rah dapur dan abi memberikan segelas air yang kuisi tadi dan al meminumnya. Setelah minum al menjadi ceria, dia menunjuk bola yang ada didepan tv sambil berkata

 “ba..ba…ba…”
“Al pengen maen bola?” Tanya abi.
“Ba..ba…ba”
“Ayo, al turun ya. Duduk dan maen bola sama abi”
“da…da…pa..pa..”

Alih-alih duduk, al justru menendang bola yang sudah ada didepannya. Walhasil abi dengan setia menitah al kemanapun dia menendang bola. Capek berjalan kesana kemari dengan menendang bola, al pun minta duduk. Kemudian dia menunjuk peci yang aku taruh di pinggir ranjang. Abi langsung mengambilnya dan memberikan kepada al. dan al memakai peci itu kemudian mengajak abi mengambil sajadah. Abi pun dengan sabar menurutinya. Ada sedikit kehangatan melihat semua itu. Setelah sajadah ditangan al dan dibentangkan, al pun duduk di atasnya. Dan dia sujud. Sujud lama sekali. Seketika aku dan abi terpingkal pingkal. Al sholat. Selesai sujud al pun menoleh ke arahku dan tersenyum dengan riang. Tak puas dengan sholat al pun bermain dengan boneka winny the poohnya dan melihat tayangan bola di televisi. Namun tampaknya ia tak begitu menyukai televisi. Dia pun beranjak ke ranjang dan memainkan jari-jarinya sambil berguling-guling dan tertawa terpingkal pingkal. Setengah jam kemudian dia menguap berkali kali dan minta ditemani bobok. Dan dia pun pulas dengan mimpinya. Anak yang menggemaskan. Mimpi indah ya sayang. 

2 comments:

Leave comment