Tadi malam sekitar pukul 01.30 Al mengalami tantrum. Seketika dia menangis dengan keras
sejadi-jadinya. Aku yang saat itu persis
tidur disampingnya sangat kaget. Segera kutetek’I dia namun dia memalingkan muka dan menangis
dengan lebih keras sambil menendang nendang winny the pooh nya.
Mengingat al juga mengalami tantrum bulan lalu, aku sudah
tidak begitu stress. Kubisikkan kata-kata
dalam batinku sendiri “Al tidak menginginkan menangis ditengah malam, dia hanya
kurang nyaman”. Aku mencoba menggendong al dan membawanya kedapur. Segera kuisi
gelas minumnya dengan air putih dari jirigen. Dia menolak.
“Al sayang, al mau apa? Masih malem. Lihat.. masih jam
setengah 1. Al ndak mau bobok lagi?” kataku sambil terus menggendong dan
mengelur punggungnya. Dia tidak menjawab apapun, hanya tangisan yang keluar
dari mulut mungilnya.
“Duduk ya, kalau al belum ngantuk ummi temenin al maen. Al pengen
maen apa?” aku terus memberikan pertanyaan padanya dengan harapan dia akan
berhenti menangis karena menjawab pertanyaanku. Suara tangisanya perlahan mulai
reda meski sesekali dia masih sesenggukan. Aku mencoba untuk duduk, namun dia
menolak. Aku berdiri dan dia pun lagi-lagi menolak. Akhirnya dia kubaringkan
disamping abinya. Mendadak dia kembali menangis yang membuat abinya kali ini
terbangun.
“Kenapa al?” Tanya abi pada al dengan mata masih sedikit
tertutup. Ajaibnya al langsung berhenti menangis. Seketika dia menengadahkan
tangannya kea rah abi (minta digendong). Tanpa babibu abipun langsung
menggendongnya. Padahal sebelum-sebelumnya abi tak pernah menggendong ketika al
menangis dimalam hari. Aku hanya tersenyum melihat pemandangan itu. Mereka berdua
berjalan kea rah dapur dan abi memberikan segelas air yang kuisi tadi dan al
meminumnya. Setelah minum al menjadi ceria, dia menunjuk bola yang ada didepan
tv sambil berkata
“ba..ba…ba…”
“Al pengen maen bola?” Tanya abi.
“Ba..ba…ba”
“Ayo, al turun ya. Duduk dan maen bola sama abi”
“da…da…pa..pa..”
Alih-alih duduk, al justru menendang bola yang sudah ada
didepannya. Walhasil abi dengan setia menitah al kemanapun dia menendang bola. Capek
berjalan kesana kemari dengan menendang bola, al pun minta duduk. Kemudian dia
menunjuk peci yang aku taruh di pinggir ranjang. Abi langsung mengambilnya dan
memberikan kepada al. dan al memakai peci itu kemudian mengajak abi mengambil
sajadah. Abi pun dengan sabar menurutinya. Ada sedikit kehangatan melihat semua
itu. Setelah sajadah ditangan al dan dibentangkan, al pun duduk di atasnya. Dan
dia sujud. Sujud lama sekali. Seketika aku dan abi terpingkal pingkal. Al sholat.
Selesai sujud al pun menoleh ke arahku dan tersenyum dengan riang. Tak puas
dengan sholat al pun bermain dengan boneka winny the poohnya dan melihat
tayangan bola di televisi. Namun tampaknya ia tak begitu menyukai televisi. Dia
pun beranjak ke ranjang dan memainkan jari-jarinya sambil berguling-guling dan
tertawa terpingkal pingkal. Setengah jam kemudian dia menguap berkali kali dan
minta ditemani bobok. Dan dia pun pulas dengan mimpinya. Anak yang
menggemaskan. Mimpi indah ya sayang.
anak-anak sukanya diperhatikan :)
ReplyDeleteiya :-). makasih mbak kunjungannya. kreasi pembatas bukunya bagus.
ReplyDelete