Kebahagian pagi ini datang ketika
semua makanan sudah siap dimeja makan, rumah yang tertata rapi, baju-baju kotor
sudah dicuci dan yang paling penting al sudah makan. Istirahat sejenak dengan
duduk dikursi sambil menunggu al pulang jalan-jalan bersama yankti dan okong
nya. Sampai hari ini aku masih belum menemukan ritme yang bagus untuk manajemen
waktu. Seringkali pengaturan waktuku jumpalitan sesuai dengan moodku hari itu. Jika
mood bagus dari pagi, semuanya akan tertata rapi dan berjalan mulus sampai
malam hari. Namun jika mood sedang tidak bagus, kegiatan bisa berantakan. Kebiasaan
ini harus diubah mengingat aku sudah menjadi seorang ibu. Waktunya untuk
mengelola mood agar semua bisa berjalan lancar.
Setibanya al dari jalan-jalan aku
langsung memandikannya. Kegiatan ini sangat menyenangkan bagiku dan aku juga
melihatnya di mata al. dia selalu berbinar jika melihat air. Saat mandi, dia
akan berlama-lama menceburkan badannya diair sambil sesekali menggosok badannya
dengan sabun mandi. Tak jarang ketika waktu mandinya habis dan harus berganti
pakaian dia merajuk tak mau diangkat dari bak mandi sambil tangan berpegangan
erat di sisi kanan dan kiri bak mandi. Kalau sudah seperti itu biasanya aku
berkata “Sayang, mandinya selesai ya, nanti sore al mandi lagi, maenan air lagi”.
Dan dia menganggukan kepala lalu memelukku. J
anak yang pintar.
Setelah mandi, ritual biasanya
dia langsung nenen dan tidur. Di pagi hari dia tidur 1-2 jam. Namun terkadang
dia ketiduran sampai 3 jam, bangun-bangun sudah jadwalnya makan siang.
Kemaren pagi kami jalan-jalan ke
gading, al minta naik bendi satu putaran. Kuda adalah hewan favorite al. setiap
melihat gambar kuda dia selalu berteriak heboh sambil menunjuk-nunjuk gambar
dengan ekspresi yang riang. Begitu pula ketika dia naik bendi. Dia akan sangat
antusian dan tak jarang dia ikut berteriak ‘hish’ ketika sang pengemudi bendi
berteriak hish agar kuda lari lebih cepat. Setelah naik bendi kami beristirahat dengan makan gado-gado dipinggir jalan. Karena
al sudah sarapan, dia hanya mau makan krupuknya saja. Sambil memakan krupuk,
tangannya kembali menunjuk-nunjuk ke arah ikan. Oh ternyata dia melihat penjual
ikan yang berdiri tak jauh dari tempat kami makan. Didepan rumah kami ada kolam
ikan yang berisi 3 ikan tombro yang super besar. Setiap pagi al selalu diajak
yankti nya melihat ikan itu, walhasil dia selalu terpesona dengan hewan satu
ini. Melihat dia sangat antusias, aku
membelikannya 1 platika ikan tombro kecil yang berjumlah 5 ekor. Dia tertawa
girang sambil sesekali memegang plastic ikan itu, dan sekarang ikan itu tinggal
4 ekor karena yang satu mati.
No comments:
Post a Comment
Leave comment